Kamis, 12 Februari 2009

BIRS GENUSadalah sebuah nama yang terlahir dari kongkow-kongkow kawan-kawan semasa kecil di atas jembatan jalan Bawakaraeng depan Pasar Terong tepat diatas Kanalnya, Birs Genus, kala itu di singkat Birsol artinya Biring solongan, karen terlalu menjerumus Berubah menjadi Birs Genus, sampai sekarang.. dan entah personilnya, apa masih eksis memakai nama tersebut?, tapi saya sampai sekarangpun masih memakai nama itu... Ok.. Namaku di Balik Birs Genus, Adalah NUNA, tumbuh berkembang diatara ganasnya lingkungan.. antara sepanjang Kanal Bawakaraeng sampai Kanal Jalan Kalampeto, Antara Jalan Titang sampai Jalan Jajala, antara Balana I sampai Balana II. semasa kecil hidup dengan prihatin tanpa ada rasa sesal dan prihatin.. enjoy.. mengikuti hidup demi hidup..Berkembang...diantara ganas dan liarnya lingkungan masa itu.. Judi...perampokan.. perang gank...pembunuhan adalah saksi hidup..dan menghantarkan saya lebih mengenal lingkunganku.. hebat.. terlibat... ikut serta.. dalam semua aksi namun..namanya merokok adalah pantangan bagiku.. karena jika merokok pasti minum minuman keras(Ballo).

Selasa, 03 Februari 2009

Birs Genus

Saya terlahir di di pojok tengah kota Makassar,  di antara jalan bete-bete dan kanal balana di beri nama kecil NUNA, tumbuh berkembang diantar ganasnya kehidupan  antara jalan Kerung-kerung sampai Pasar Terong. hari demi hari ganasnya hidup kulalui.... pembunuhan... perampokan... pemerkosaan.... perang kelompok atau miras.. sering terlintas dan terbentang di derai kehidupanku... Tumbuh... dan berkembang sejalan usia.. mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri mardekaya I, Latimojong Makassar, tak banyak cerita yang masih terekam dalam memoriku... sabang hari jalan kaki dengan sepatu plastik pulang pergi sekolah... enjoy dengan semangat juang untuk mengecap pendidikan walau dengan biaya di bawah garis kemiskinan. Tumbuh... dan berkembang terus walau lingkungan begitu ganas dan mencekam... penuh perkelahian... penyerangan... perang antara kelompok, pembunuhan... miras... udah menjadi sarapan hari-hari..   saya terlibat diantara kekerasan dan keganasan itu... hari demi hari bergelut dengan perkelahian... memimpin.... menindas.... mengeroyok... memukul dan perkelahian... sampai pernah mendekam di sektor kerung-kerung...., dengan usia dini.. Tapi saya di hati kecilku... harus sekolah walau tak ada duit sekalipun.... dan... Akhirnya sampai Juga di Sekolah Menengah Pertama negeri 04 Pontiku, Makassar....Jenjang demi jenjang  kenaikan kelas kulalui... sifat berandal selalu menyelimuti hari dan pergaulanku....tetapi saya tak pernah merokok, meminum minuman keras/miras. mungkin sifat itulah yang menyelamatkan saya dari ganasnya lingkunganku...banyak warga tak menerimaku bergaul dengan anak-anaknya atau anaknya dilarang bergaul dengan saya.... namun itu bukan masalah... karena saya dari kerung-kerung sampai jalan bayam- pasar terong merupakan tempat kongkow-kongkowku.... benar-benar hari-hari menyenangkan...Namun mereka tidak pernah mengetahui semangat untuk belajar... di kantung celana pendekmu penuh dengan catatan kecil pelajaran... dan Alhamdulillah... di sekolah masalah pelajaran  banyak mengajungkan jempol... (Pedenya...he.he), tetapi itu benar.. terbukti setamat SMP dengan bekal Nilai NEM yang cukup... Sekolah favorit di makassar mau menerimaku misalnya SMA Negeri 1, 4, dan 5. tetangga yang selama ini menganggap saya tak sekolah tercengang.... koq bisa, katanya...., Nah itulah semangat...... Saya dengan pikiran radikal dan idealist tidak memasuki sekolah tersebut... walau pacarku mengingikan saya masuk di SMA Negeri 5 bersamanya... saya tolak... karena saya ingin mandiri dan cepat dapat kerja..Pilihanku jatuh pada sekolah kejuruan..Sekolah Menengah Atas Kimia